TAKKAN...
Tak Tergantikan
Aku menghitung
kesedihan yang dijatuhkan hujan
Seolah ku mempertanyakan takdir pada Tuhan
Benarkah ini hanya sebuah ujian
Tamparan keras sedang memperjelas
Samarsamar kulihat bayangmu kian melekat
Ah enyahlah khayal, itu ketidakmungkinan
Bersama ibu aku bisa lenyap menjadi asap
Tatkala sirna bersama khayalan senyap
Bukankah masih ada ayah, ah enyahlah
Kini ku bagai embun, kelak rintikpun akan jatuh
Bersama ayah dan ibu yang kian jauh
Dekatpun tak bisa ku sentuh
Seterik ini rindu masih congkak tak meleleh
Membiarkan dirinya lenyap terbakar penantian
Bukankah masih ada sosok tercinta yang kian menua
Yah aku bahagia, kini dia selalu ada
Ketika pundak ini tak lagi mampu kuatkan
Lalu raga ku hempaskan, terimakasih nenekku yang malang.
Comments
Post a Comment