Fikirlah Lebih Dulu
Hei...
Iya kamu yang saat ini dekat denganku
Sudahkah kamu menjajaki dalamnya isi hati
Iya hatimu sendiri, dangkal bukan?
Jangan terlalu singkat menyimpulkan
Sebab ku tak mau mengulang kegagalan
Persis yang kau lontarkan semasa kita knalan
Detik waktu selalu berjalan
Apa kamu masih mengingat pertemuan pertama kita?
Iya kala itu tidak hanya melulu aku dan kamu
Banyak juga kawan lainnya
Namun dari sekian banyak manusia disana
Kamu dan aku memiliki persamaan
Yang secara membuat kita kian lekat
Kita lebih senang berbincang
Dan berbagi cerita
Daripada mengikuti hingar bingar suasana
Ah, tahukah kamu bahwa hatiku
Telah berganti pemilik saat itu
Hatiku bukan menjadi milikku seutuhnya
Namamu juga melekat
Dibeberapa bagian dari dirinya
Aku tahu kamu menikmati ini
Namun, seringkali aku merasa
Aku disini berusaha sendiri
Kita tak berjeda
Tapi sekaligus tak bernama.
Iya kamu yang saat ini dekat denganku
Sudahkah kamu menjajaki dalamnya isi hati
Iya hatimu sendiri, dangkal bukan?
Jangan terlalu singkat menyimpulkan
Sebab ku tak mau mengulang kegagalan
Persis yang kau lontarkan semasa kita knalan
Detik waktu selalu berjalan
Apa kamu masih mengingat pertemuan pertama kita?
Iya kala itu tidak hanya melulu aku dan kamu
Banyak juga kawan lainnya
Namun dari sekian banyak manusia disana
Kamu dan aku memiliki persamaan
Yang secara membuat kita kian lekat
Kita lebih senang berbincang
Dan berbagi cerita
Daripada mengikuti hingar bingar suasana
Ah, tahukah kamu bahwa hatiku
Telah berganti pemilik saat itu
Hatiku bukan menjadi milikku seutuhnya
Namamu juga melekat
Dibeberapa bagian dari dirinya
Aku tahu kamu menikmati ini
Namun, seringkali aku merasa
Aku disini berusaha sendiri
Kita tak berjeda
Tapi sekaligus tak bernama.
Comments
Post a Comment