Lukaku luka Saudaraku

Kau dengan bebas mengacakacakku puan
Kau koyak kau tindas kau gilas seinginmu
Bahkan raga ini tetap diam
Saksikan jiwamu semakin menggila
Kini ku bagai lukisan jalang yang tak kau inginkan
Puas kau puan !
Kini lukaku menanak api
Kau lupa atau kau sedang melupa
Bahwa ku punya seribu senjata lumpuhkanmu
Hah, kini ku sudah muak sebab kau ingkar selalu ingkar.
Andai membunumu tak berdosa
Tuhan oh Tuhan...
Aku diam bukan tak mau bicara
Aku hanya ingin mendengar apa yang hendak mereka kata
Sebab suaraku tak lagi bersua dengan keangkuhanmu yang semakin meraja
Sungguh hati ini meluka
Pertemuan singkat kau pandai berbicara
Menyuara dan berbisik tak beda dari yang pernah ada
Meski aku tak kenal siapa mereka
Aku tetap sapa sebab kita saudara
Multikulturalisme menghargai antar sesama
Ku biarkan kau berjalan di atas angkuhmu
Jika kau lelah berhentilah, namun kau terlalu jauh melangkah
Tak usah kau memelas,
Tuhan piawai dalam membalas




Comments

Popular Posts