Harimu Pahlawanku

Kau seorang pemenang yang sesungguhnya
Kau mampu melawan amarahmu dengan kesabaran.
Memaafkan dengan ketulusan
Memberi dengan kekuatan
Iya kau...
Sembari termenung kutatap potret masalaluku
Masih berharap seindah do'amu.
Masih adakah ?
Ah entahlah lagi-lagi aku meresah
Ibu.....
Jariku melukis pelangi indah senyummu.
Sajakku yang membingkainya dengan ketulusan Meski takkan mammpu membayar semua yang kau berikan
Namun keihlasanku sungguh tak mengharapkan Kau ibarat musim gugur
Yang menanggalkanku dari dahan waktu lalu
Di musim semi aku lahir menjadi kuncup yg permai
Ibu...
Kini usiamu semakin menua
Tak usah bersedih
Ada tanganku untuk mengulur
Ada kaki untuk kau pijak
Ibu, beranjaklah Esok ingin kulihat senyummu mengulum
Untuk kesuksesan ku harap sedikit bersabar
Kini ku sedang berihtiar
Meski sedikit lelah tak apalah
Masih ada lantai untukku bersujud
Maaf jikalau belum terwujud

Comments

Post a Comment

Popular Posts