Sebab Kau Teroris
Maaf kata atas semua makna
Dari kacamata aku membaca
Kian keji kian menyiksa
Langit kita satu, bulan kita sama.
Lantas mengapa simfoni hati kita tak seirama?
Adakah yang salah pada semesta?
Ah, ku rasa tidak
Sebab semesta tak kan berdusta
Maaf tak mengucap salam
Sebab agamamu aku tak paham
Yang ku tahu hatimu kelam
Gelap seperti malam
Kitab apa yang kau baca?
Ajaran apa yang kau terka
Ku rasa semua tak kau punya
Atau aku salah menduga
Maklum hanya dari kacamata
Yang ku tahu kau sedang murka
Sudahkan bertanya pada hati sanubari
Mungkinkah itu demi sesuap nasi?
Jikala iya dimana hati tempatmu bertanya ?
Pulanglah saudara, sebelum Tuhan mengaminkan segala do'a
Kini lukaku menanak api
Tangan mengadah berbalut benci
Mendo'a khusuk sebab luka
Ku yakin Tuhan pun menyerta
Dari kacamata aku membaca
Kian keji kian menyiksa
Langit kita satu, bulan kita sama.
Lantas mengapa simfoni hati kita tak seirama?
Adakah yang salah pada semesta?
Ah, ku rasa tidak
Sebab semesta tak kan berdusta
Maaf tak mengucap salam
Sebab agamamu aku tak paham
Yang ku tahu hatimu kelam
Gelap seperti malam
Kitab apa yang kau baca?
Ajaran apa yang kau terka
Ku rasa semua tak kau punya
Atau aku salah menduga
Maklum hanya dari kacamata
Yang ku tahu kau sedang murka
Sudahkan bertanya pada hati sanubari
Mungkinkah itu demi sesuap nasi?
Jikala iya dimana hati tempatmu bertanya ?
Pulanglah saudara, sebelum Tuhan mengaminkan segala do'a
Kini lukaku menanak api
Tangan mengadah berbalut benci
Mendo'a khusuk sebab luka
Ku yakin Tuhan pun menyerta
Comments
Post a Comment